Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif Bidang Pemasaran dan Kebijakan Strategis melakukan Rapat Kordinasi Persiapan Pembukaan Bali & Bintan Untuk Pariwisata Mancanegara. Rapat kordinasi ini berlangsung di Hotel Anmon, Lagoi, Bintan – Kepulauan Riau. Turut hadir dalam rapat ini perwakilan dari pemerintah Daerah Bali untuk melihat langsung kesiapan protokol kesehatan dan fasilitas lainnya di Bintan Resorts dalam rangka pembukaan jalur Safe Travel Bubble khususnya dengan Singapura. Pada kesempatan ini, Abdul Wahab selaku Group General Manager Bintan Resorts memberikan pemaparan kesiapan protokol dan sarana prasarana Bintan Resorts dalam mendukung pembukaan konsep Safe Travel Bubble tersebut.
Pertemuan yang dimulai pukul 20.00 WIB waktu setempat berlangsung dengan aman, nyaman dan tertib. Setiap peserta dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan mulai dengan pemakaian masker, jaga jarak sesuai dengan posisi kursi yang sudah disiapkan dan rutin mencuci tangan dengan fasilitas Hand Sanitizer yang tersedia di ruangan meeting.
Hasil rapat memutuskan bahwa Proposal Protokol dan Rencana Strategi Bintan Resorts untuk Safe Travel Bubble akan digunakan sebagai model untuk diajukan kepada lembaga Kantor Staff Presiden (KSP). Peserta rapat juga menyetujui jika Bintan Resorts akan dibuka terlebih dahulu untuk konsep Safe Travel Bubble sebagai Pilot Project dengan pertimbangan kesiapan protokol dan fasilitas pendukung yang sudah memadai. Selanjutnya, Bali & Bintan akan memperlihatkan proposal Strategi Rencana pembukaan Safe Travel Bubble kepada lembaga KSP yang rencana dijadwalkan pada tanggal 08 Juni 2021. Disaat Bersamaan, Kementerian Pariwisata akan mengajukan surat rekomendasi kepada lembaga KSP untuk membuka kawasan Bintan Resorts dengan Singapura pada bulan Juni atau Juli 2021.
Seluruh peserta rapat secara kolektif setuju bahwa Bintan Resorts adalah kawasan yang paling siap untuk dibuka pada masa pandemik COVID-19 dengan Sistem Safe Travel Bubble yang juga akan dijadikan sebagai pilot project bagi wilayah lain di Indonesia yang akan melakukan pembukaan kawasan untuk tujuan pariwisata dengan sistem Safe Travel Bubble.
Peninjauan Lapangan Kesiapan Bintan Resorts menuju Safe Travel Bubble
Keesokan harinya, rombongan melanjutkan kegiatan peninjauan lapangan dengan mengunjungi hotel dan fasilitas di Bintan Resorts untuk melihat langsung penerapan protokol kesehatan dan fasilitas lainnya dalam mendukung implementasi Safe Travel Bubble. Kunjungan dimulai dengan melihat protokol kesehatan di hotel Anmon mulai dari lobi hotel, restoran dan fasilitas umum di sekitar hotel Anmon. Peninjauan dilanjutkan menuju Pelabuhan Internasional Bandar Bentan Telani (BBT) Lagoi. Di pelabuhan, peninjauan di pimpin oleh Machsun Asfari selaku Manajer Ferry Terminal. Machsun memperlihatkan penerapan protokol kesehatan mulai dari area keberangkatan, proses imigrasi, kedatangan penumpang saat di dalam ferry, registrasi pelacakan kontak melalui sistem QR Code, screening kesehatan melalui alat kesehatan Genose C19, screening otomatis thermal scanner, mekanisme sistem pengambilan bagasi dengan penerapan Less Contact sampai proses tamu menuju bus / kendaraan yang disediakan oleh masing – masing hotel.
Peninjauan dilanjutkan menuju fasilitas umum yaitu Laboratorium PCR, Akomodasi Transisi dan Wilayah Perbatasan antara Zona Internasional dan Zona Domestik yang disebut Border Check Point. Ray Tobing sebagai Kepala Gugus Tugas COVID-19 Bintan Resorts memimpin peninjauan lapangan fasilitas umum ini. Ray menjelaskan keberadaan Laboratorium PCR di Lagoi merupakan hasil hibah dari Pemerintah Kabupaten Bintan. Laboratorium PCR ini kemudian dijalankan bekerja sama dengan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang sebagai operator yang merupakan salah satu Rumah Sakit Nasional Penanganan COVID-19 yang terakreditasi. Keberadaan Laboratorium PCR ini akan memberikan pelayanan pemeriksaan Swab PCR bagi para tamu dan karyawan secara berkala. Ray menambahkan Laboratorium PCR saat ini mampu mengerjakan 500 sampel dalam 1 hari. Kemampuan Mesin PCR ini nantinya dapat disesuaikan berdasarkan perkembangan kebutuhan pemeriksaan PCR di masa mendatang.
Perjalanan dilanjutkan menuju Akomodasi Transisi. Akomodasi Transisi ini dibuat dengan tujuan sebagai tempat tinggal sementara bagi karyawan yang baru saja kembali dari masa libur yang berasal dari luar kawasan Bintan Resorts. Karyawan tersebut akan tinggal di akomodasi transisi selama 14 hari dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan melalui tes Swab PCR. Setelah hasil Tes PCR negatif maka karyawan bersangkutan baru diperbolehkan untuk kembali bekerja di tempat kerja masing – masing.
Fasilitas selanjutnya adalah peninjauan kesiapan wilayah perbatasan antara Zona Internasional dan Zona Domestik atau yang disebut Border Check Point. Adapun tujuan adanya Border Check Point adalah untuk mengendalikan agar tidak ada percampuran antara pengunjung atau staff zona Internasional dan zona domestik. Selain itu, perbatasan Border Check Point ini juga digunakan sebagai tempat untuk sterilisasi barang atau makanan dari supplier yang berasal dari luar kawasan Bintan Resorts Lagoi. Supplier melakukan pengantaran barang / makanan hanya sampai di wilayah perbatasan Border Check Point saja. Kemudian, petugas Border Check Point akan melakukan proses sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan terhadap barang / makanan tersebut yang kemudian di ambil oleh pihak masing – masing hotel.
Di lokasi Border Check Point juga akan disediakan alat untuk mendukung konsep Contact Tracing & Tracking. Alat ini nantinya berfungsi untuk memastikan karyawan tetap berada pada zona yang sudah ditentukan dengan melakukan screening alat yang dinamakan BluePass yang wajib dipakai oleh setiap karyawan yang bekerja di kawasan Bintan Resorts Lagoi. Hal ini juga untuk mendukung agar tidak adanya percampuran karyawan antara zona internasional dan zona domestik seperti yang diuraikan sebelumnya.
Peninjauan lokasi lainnya juga dilakukan yaitu hotel Banyan Tree, Plaza Lagoi dan Lapangan Golf Ria Bintan. Kunjungan ketiga tempat ini dan tempat – tempat lainnya bertujuan untuk memastikan bahwa protokol kesehatan CHSE (Clean, Health, Safety and Environment Sustainability) diterapkan secara konsisten dengan didukung fasilitas penunjang seperti QR Code Pelacakan Kontak Tracing, BluePass, Genose C19, Laboratorium PCR, Border Check Point, dan sarana pendukung lainnya sehingga Bintan Resorts menjadi sebuah zonasi yang siap untuk dibuka melalui konsep Safe Travel Bubble.